Postingan

Menampilkan postingan dengan label Desa Bojakan

“Ketika Plafon Roboh, Semangat Belajar Tak Ikut Jatuh: Potret SDN 23 Bojakan”

Gambar
Publikasi lokal · Desa Bojakan — SDN 23 Lubaga Sekolah Tua di Lubaga: Tempat Anak-Anak Dusun Lubaga Tetap Belajar Meski Atap Bocor Di ujung pedalaman Dusun Lubaga, Desa Bojakan, berdiri SD Negeri 23 Bojakan — sekolah sederhana yang masih menghidupkan harapan bagi anak-anak di wilayah terpencil. Berikut laporan singkat disertai foto. Untuk mencapai Dusun Lubaga, dibutuhkan perjalanan panjang: naik pompong berjam-jam lalu berjalan melewati bukit dan hutan. Letak yang jauh itu membuat kondisi sarana pendidikan sangat rentan tertinggal. " Foto 1 — Lantai koridor dan area kelas yang rusak; beberapa ubin pecah dan permukaan becek saat hujan. " Foto 2 — Plafon kelas yang berlubang dan beberapa panel yang terlepas, meningkatkan risiko kebocoran dan keselamatan siswa. " Foto 3 — Ruang kelas; fasilitas sederhana. ...

Potret Pendidikan di Bojakan: Mimpi yang Sering Terhenti di Tengah Jalan

Gambar
Bojakan, sebuah desa kecil yang jauh dari pusat kecamatan, menyimpan cerita panjang tentang bagaimana beratnya perjuangan anak-anak untuk mendapatkan pendidikan. Di atas kertas, sistem pendidikan di sini berjalan: ada PAUD, ada SD, dan anak-anak bisa melanjutkan ke SMP, SMA, hingga perguruan tinggi. Namun di balik itu, kenyataan yang dialami masyarakat menunjukkan bahwa mimpi pendidikan di Bojakan sering kali terhenti di tengah jalan. PAUD: Antara Ladang dan Masa Depan Anak PAUD di Bojakan dikelola langsung oleh pemerintah desa. Dari sisi regulasi dan tenaga pengajar, sebenarnya cukup baik: tersedia dua orang guru yang siap mendidik anak-anak. Namun kendala justru datang dari orang tua. Sebagian orang tua merasa sulit untuk memasukkan anak ke PAUD karena harus menunggu mereka di sekolah, sementara ladang sebagai sumber penghidupan berada jauh dari pemukiman. Akhirnya, banyak anak usia dini yang tidak mendapat kesempatan pendidikan awal yang cukup, hanya karena benturan kebu...

BUMDes TIRIK OINAN: Dari Regulasi ke Realita, Perjuangan Membangun Kemandirian Ekonomi Desa Bojakan

Gambar
Pemerintah Indonesia sejak lama mendorong desa-desa agar tidak sekadar menjadi penerima pembangunan, tetapi mampu mengelola potensi mereka secara mandiri. Salah satu terobosan besar adalah lahirnya Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), yang diatur dalam Undang-Undang Desa. Melalui BUMDes, desa memiliki wadah usaha berbadan hukum untuk mengembangkan ekonomi lokal, membuka lapangan kerja, serta meningkatkan Pendapatan Asli Desa (PADes). Namun, dari regulasi yang tampak sederhana itu, perjalanan di lapangan sering kali jauh lebih kompleks. BUMDes bukan hanya soal aturan, tetapi juga soal perjuangan, keringat, dan daya tahan masyarakat desa. Lahirnya BUMDes Tirik Oinan Semangat inilah yang kemudian melahirkan BUMDes Tirik Oinan di Desa Bojakan, Kecamatan Siberut Utara, Kabupaten Kepulauan Mentawai. Setelah melalui musyawarah desa, penyusunan peraturan desa, hingga proses administrasi di kementerian, BUMDes Tirik Oinan akhirnya resmi berdiri pada 15 Juli 2025 dengan nomor registrasi ...

Tentang KINEKRE

Gambar
"KINEKRE": Menyulam cerita, menumbuhkan harapan. KINEKRE  adalah sebuah ruang berbagi cerita, pengalaman, dan harapan dari Desa Bojakan. blog ini lahir sebagai wadah untuk menulis berbagai kisah masyarakat, khususnya dalam bidang pertanian, perikanan, peternakan, serta potensi desa yang bisa menjadi kekuatan ekonomi bersama. Kami percaya bahwa setiap cerita, sekecil apapun, punya arti besar  untuk membuka mata banyak orang tentang kehidupan didesa. lewat KINEKRE, kami ingin menghadirkan suara petani, pemuda dan masyarakat desa agar dikenal lebih luas. semoga blog sederhana ini bisa menjadi jembatan untuk saling belajar, saling mendukung, dan membangun harapan baru bagi masyarakat Bojakan dan sekitarnya. Kontak kami terbuka untuk saran, masukan maupun kerja sama. silakan hubungi kami melalui: ✉  Email     :  kinekre2023@gmail.com 📍Lokasi    : Desa Bojakan, Kecamatan Siberut Utara Kabupaten Kepulauan Mentawai