🌳 Bojakan Antara Hutan, Sungai, dan Ancaman HTI
Bojakan selama ini dikenal sebagai desa dengan alam yang kaya. Sungainya jernih, menjadi sumber air bersih bagi masyarakat, tempat anak-anak bermain, sekaligus jalur transportasi utama. Di sungai itulah udang dan ikan selalu ada, memberi makan banyak keluarga. Air yang bersih juga menjadikan sagu Bojakan terkenal berkualitas baik.
Hutan di sekitar Bojakan bukan sekadar kumpulan pohon. Dari sana masyarakat mengambil kayu untuk rumah dan sampan, rotan untuk anyaman, serta tanaman obat-obatan untuk kebutuhan sehari-hari. Satwa endemik juga hidup berdampingan dengan masyarakat, menjadi bagian dari keseimbangan alam yang sudah lama terjaga.
Namun semua itu kini menghadapi ancaman besar: rencana masuknya Hutan Tanaman Industri (HTI) dengan tanaman Kaliandra.
---
Janji dan Iming-Iming HTI
Perusahaan datang membawa janji manis. Mereka bicara tentang lapangan kerja, infrastruktur jalan yang lebih baik, serta uang kompensasi bagi masyarakat. Semua itu seolah-olah menjanjikan masa depan yang lebih cerah.
Sebagian warga tentu saja tergoda. Siapa yang tidak ingin desa maju? Siapa yang tidak ingin ada penghasilan tambahan?
Dampak Negatif yang Mengintai
Di balik janji itu, ancaman serius menunggu. Kaliandra memang tumbuh cepat, tapi ia bukan bagian dari ekosistem hutan asli Bojakan. Akar dangkalnya tak mampu menahan air seperti pohon besar di hutan. Akibatnya, air hujan akan langsung meluncur ke sungai. Banjir akan lebih sering datang, merusak rumah dan kebun masyarakat.
Bukaan lahan dalam skala besar juga akan membuat sungai tercemar lumpur dan bahan kimia. Sungai yang kini jernih bisa berubah keruh, membuat udang dan ikan hilang. Rencana budidaya ikan air tawar BUMDes TIRIK OINAN pun terancam.
Hilangnya hutan berarti masyarakat akan kesulitan mendapatkan kayu untuk rumah dan sampan, rotan untuk kerajinan, serta tanaman obat untuk kebutuhan keluarga. Satwa endemik pun kehilangan habitat, bahkan bisa masuk ke kampung, menimbulkan konflik baru.
Singkatnya, masyarakat akan kehilangan lebih banyak daripada yang mereka dapatkan.
---
Jalan Lain yang Lebih Bijak
Bojakan sebenarnya sudah punya jalan lain menuju kemajuan:
🌱Ekowisata minat khusus yang menjaga hutan tetap lestari sambil mendatangkan manfaat ekonomi.
🌱Budidaya ikan air tawar yang bisa memperkuat pangan dan penghasilan.
🌱Pertanian dan peternakan terpadu yang tidak merusak lingkungan.
Inisiatif-inisiatif ini sedang mulai dirintis oleh BUMDes TIRIK OINAN. Memang butuh waktu dan kesabaran, tapi hasilnya lebih berkelanjutan. Masyarakat bisa maju tanpa harus kehilangan hutan dan sungainya.
---
✊ Pesan Dari Bojakan
Kami tidak menolak pembangunan. Kami ingin maju. Tapi kami ingin maju bersama hutan dan sungai, bukan di atas kehancurannya.
Kami tidak ingin menukar:
🫵Air jernih dengan lumpur
🫵Udang dan ikan dengan uang sesaat
🫵Rotan dan kayu dengan janji kosong
🫵Satwa endemik dengan mesin industri
🫵Sagu Bojakan yang harum dengan sagu hambar
Bojakan akan tetap hidup hanya jika hutan dan sungainya dijaga. Pembangunan sejati bukan yang merampas, tapi yang menjaga.
Mari kita bijak menyikapi HTI dengan Kaliandranya.
Hutan adalah benteng kita. Sungai adalah darah kehidupan kita. Rotan, kayu, obat, dan satwa adalah bagian dari hidup kita. Jika semua itu hilang, maka hilanglah Bojakan.
---
Komentar
Posting Komentar